KABAR DARI BUKIT (Edisi 29 September 2019)
KABAR DARI BUKIT (Edisi 29 September 2019)
Ibadah dan Kecukupan
Firman Tuhan hari Minggu ini diberi kepada kita dari 1Tim 6:6-19 dengan pokok renungan tentang ibadah, cinta uang dan kebajikan. Ibadah berasal dari kata abodah, avodah (Ibrani) yang menurut KBBI berarti "Perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya." Alkitab meminta kita orang percaya agar janganlah menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah (Ibr 10:25a). Artinya, ritual rutin, seperti doa pagi dan membaca Alkitab/Renungan, doa syukur malam, ibadah Minggu, doa-doa bersama, PA bulanan, semua itu wajib menjadi bagian dari kehidupan kita.
Tetapi Alkitab juga memberikan pemahaman bahwa melakukan kegiatan, baik dalam kerangka pekerjaan, sosial, rumah tangga dan lainnya itu merupakan ibadah. Perintahnya cukup jelas, "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia" (Kol 3:23). Dengan demikian seluruh kehidupan kita harus dianggap sebagai ibadah, dalam arti totalitasnya mewujudkan misi Allah di dunia ini.
Manusia perlu uang. Meski uang bukan segalanya, tetapi tanpa uang akan susah segala-galanya. Tetapi banyak juga kesaksian dari orang kaya raya bahwa uang tidak bisa membeli kebahagian. Uang juga tidak bisa membeli keselamatan. Oleh karena itu nas minggu ini menekankan jangan cinta uang sebab itu menjadi akar semua kejahatan (ayat 10). Kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia saat lahir dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa saat mati (ayat 7). Cinta uang menghalalkan secara cara dan/atau menumpuk uang serta harta menjadi tujuan dan menjadikannya mammon penyembahan berhala (Kol. 3:5; Ef. 5:5).
Kita diajar untuk memahami sukacita mencukupkan diri dan terhindar dari keserakahan. Kita diminta bijak membedakan keperluan hidup dan keinginan hidup. Keinginan mudah terkontaminasi dengan godaan kedagingan, kuasa dunia, dan pengaruh iblis; semua dipadu melalui jerat dan nafsu keserakahan. Dan, motivasi ibadah kita janganlah untuk mencari berkat kekayaan. Waspada, tidak sedikit yang kecewa, berakhir dengan penjara, rasa malu, tekanan pikiran, atau putus asa.
Pemazmur berkata, "Lebih baik yang sedikit pada orang benar dari pada yang berlimpah-limpah pada orang fasik" (Mzm. 37:16). Bersyukurlah atas apa yang sudah diterima. Perasaan syukur lebih dinikmati saat dapat memberi. "Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima" (Kis 20:35b). Kita anak-anak Allah atau manusia Allah disebut dalam nas ini (ayat 11) diminta: "engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan." Jelas. Jangan kalah, jadilah pemenang pertandingan dan rebut hidup yang kekal. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati, amin.
(Pdt. Em. Ramles M Silalahi)
Khotbah lainnya bagian leksionari hari Minggu ini Jurang yang Tak Terseberangi (Luk 16:19-31) dapat mengklik web www.kabardaribukit.org.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII Setelah...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII...Read More...
-
Kabar dari Bukit, Minggu 17 November 2024Kabar dari Bukit HUKUM DI DALAM HATI (Ibr. 10:11-25) ”Aku...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 682 guests and no members online