Sunday, November 24, 2024

KABAR DARI BUKIT (Edisi 22 September 2019)

KABAR DARI BUKIT (Edisi 22 September 2019)

 

Doa Syafaat

 

Dalam memimpin PA sering saya tanyakan apa arti "syafaat"? Ternyata banyak yang tidak tahu meski tiap hari Minggu mendengar kata doa syafaat. Bahkan ada yang mengartikan doa syafaat sebagai doa panjang, doa gado-gado. Kebenarannya: syafaat berarti perantaraan, intercession (Inggris), to entugkhanein (Yunani). Doa syafaat berarti permohonan melalui (kita sebagai) perantara. Intinya doa untuk pihak lain.

Firman Tuhan hari Minggu ini dipilih dari 1Tim. 2:1-7 mengenai doa jemaat. Kita diminta menaikkan permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan (ayat 1-2). Dalam ayat berikutnya, Allah, Juruselamat kita, menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (ayat 4, band. 2Pet. 3:9). Untuk itu peran doa dan saling mendoakan sangatlah penting (band. Yak 5:14).

Kekristenan dasarnya pengakuan iman, yakni percaya adanya Allah yang Esa (ayat 5) dan Allah Bapa sebapai Pencipta; percaya Allah menjadi manusia yakni Yesus Kristus untuk menyelamatkan semua manusia dengan menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan (ayat 6); dan percaya Allah kita itu Allah yang hidup untuk menyertai dan menolong kita dalam kehidupan ini melalui Roh Kudus. Semua itu tertulis dalam Alkitab yang kita yakini sebagai kebenaran yang tanpa salah (infallibility dan inerrancy)

Manusia diciptakan sempurna tetapi tetap terbatas kemampuannya. Untuk melihat kuping dengan mata langsung saja tidak bisa, apalagi memahami alam semesta ini termasuk jalan kehidupan di tengah-tengah dinamika kehidupan yang berjalan dan terlebih masa yang akan datang. Untuk itu manusia membutuhkan orang lain termasuk untuk saling mendoakan. Berdoa berarti kita mengakui keterbatasan, tanda ketaatan, tanda kasih dan kesatuan umat, dengan memohon pertolongan Allah yang hidup untuk campur tangan. Berdoa bukan hanya untuk diri sendiri - dengan daftar yang panjang seperti belanjaan, tetapi juga untuk pihak lain sebagaimana diminta firman hari ini.

Pihak-pihak yang masuk dalam doa syafaat lebih mudah diingat dengan menggunakan tangan dan kelima jarinya sebagai model.

  • ­  Tangan diangkat bermakna doa dimulai dengan ucapan syukur (ayat 1; Flp 4:6);
  • ­  Ibu jari memaknai berdoa bagi orang tua dan keluarga dekat (Ef 6:2; Kel 20:12);
  • ­  Jari telunjuk memaknai doa bagi penunjuk jalan keselamatan: para pendeta, pengerja gereja, dan para hamba Tuhan khususnya di ladang misi (Kol 4:3; 2Tes 3:1);
  • ­  Jari tengah yang tertinggi/terpanjang menandai untuk para pemimpin kita, organisasi, kumpulan, RT/RW bahkan negara;
  • ­  Jari manis memaknai doa bagi semua persoalan dan pergumulan termasuk musuh kita (Mat 5:44)
  • ­  Jari kelingking menandakan berdoa bagi yang kecil lemah dan kaum miskin.

Doa menyambung hasrat kita kepada Allah dan melalui doa kita menjadi dekat denganNya. Alkitab meminta kita bertekun dalam doa (Rm 12:22; 1Tes 5:17). Pentingnya doa juga dinyatakan dengan Roh Kudus berdoa bagi kita (Rm 8:26-27) sebagaimana Tuhan Yesus berdoa dari sorga (Yoh 17:9, 20). Tetaplah berdoa dan "percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Mrk 11:24). Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati, amin.

(Pdt. Em. Ramles M Silalahi)

 
Khotbah lainnya bagian leksionari hari Minggu ini Setia Dalam Perkara-perkara Kecil (Luk 16:1-13) dapat mengklik web www.kabardaribukit.org.

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 21 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7550171
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
3281
65942
3281
7247234
585033
1386923
7550171

IP Anda: 172.69.165.75
2024-11-24 07:08

Login Form