KABAR DARI BUKIT (Edisi 15 September 2019)
KABAR DARI BUKIT (Edisi 15 September 2019)
Anugerah dan Kesaksian
(1) "Meski tak layak diriku, tetapi kar'na darahMu, dan kar'na kau memanggilku, 'ku datang, Yesus, padaMu; (2) Sebagaimana adanya jiwaku sungguh bercela, darahMu-lah pembasuhnya; 'ku datang, Tuhan, padaMu" (KJ 27:1-2).
Firman Tuhan hari Minggu ini diambil dari surat 1Tim 1:12-17 tentang pengakuan Rasul Paulus atas kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Ia menyadari tidak layak memperoleh anugerah yang sedemikian besar, sebab masa lalunya kelam, penuh dengan dosa dan kebencian. Ia menghujat Allah dan menganiaya jemaat dengan ganas (ayat 13; Kis 8:1-3; 9:1-2). Tetapi ternyata ia merasakan Allah telah mengasihaninya, dan menguatkannya, menganggapnya setia, dan memberinya kepercayaan untuk masuk dalam pelayanan (ayat 12).
Ia bersyukur atas semua itu. Kasih karunia Tuhan sungguh berlimpah. Anugerah melahirkan rasa syukur. Gratia membuahkan Gratude. Paulus semakin meyakini bahwa “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa." Dan, semua dilakukan Yesus dengan kesabaranNya, dengan tujuan agar orang yang merasa paling berdosa sekali pun, tidak akan berputus asa meminta belas kasihan Allah. Mereka yang percaya dan taat akan menerima hidup kekal dan bukan hukuman kekal.
Hidup tidak sekedar dijalani tetapi juga harus diisi. Hidup bukan hanya menikmati anugerah keselamatan Allah melalui penebusan Tuhan Yesus, tetapi juga meresponsnya dengan memberi hidup kita dalam pelayanan. Kita bertanggungjawab Janganlah anugerah keselamatan diterima dengan sukacita tetapi hubungan dan tanggungjawab terhadap Allah dihindari. Kebaikan Tuhan yang tidak layak bagi kita mesti menjadi dasar penguatan iman dan berbuah dalam pelayanan kasih di dalam Yesus Kristus (ayat 14).
Kesadaran akan keberdosaan akan membawa kita dalam kerendahan hati. Rasul Paulus mengakuinya dan menyebut dirinya "yang paling berdosa." Adanya pertobatan membuka kesadaran bahwa Allah itu baik. Jangan hati kita menjadi tumpul, tidak peka dan merasa biasa-biasa saja. Perjalanan hidup yang diwarnai hidup baru akan menghasilkan rasa syukur dan ingin terus melekat dengan Allah (2Kor 4:1). Mungkin kadang kita dibiarkan jatuh bahkan dalam, tetapi dibaliknya ada rencana Allah termasuk pengampunan dan pembentukan manusia baru.
Pesan terakhir nas minggu ini agar kita menempatkan Allah sebagai Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Kita terus rindu untuk dipakaiNya dan percaya Allah yang menempatkan dan memampukan setiap orang yang di dalam pelayanan (Kis 26:16-17). Melalui pelayanan, menjadi berkat bagi sesama, membuat kita semakin bersyukur akan kebaikan dan kebesaran Allah. Sudahkah yang terbaik kita berikan? Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagiNya. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati, amin.
Khotbah lainnya bagian leksionari hari Minggu ini Ada Sukacita Karena Satu Orang Bertobat (Luk 15:1-10) dapat mengklik web www.kabardaribukit.org.
(Pdt. Em. Ramles M Silalahi, Ketua Majelis Pertimbangan Sinode GKSI dan Wakil Ketua Dewan Penasihat Alumni ITB Gaja Toba)
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII Setelah...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII...Read More...
-
Kabar dari Bukit, Minggu 17 November 2024Kabar dari Bukit HUKUM DI DALAM HATI (Ibr. 10:11-25) ”Aku...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 461 guests and no members online