Thursday, November 21, 2024

KABAR DARI BUKIT (Edisi 8 September 2019)

KABAR DARI BUKIT (Edisi 8 September 2019)

 

Bersyukur dan Peduli

 

"Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus" (ayat 6).

Firman Tuhan hari Minggu ini diambil dari Surat Paulus kepada Filemon yang hanya satu bab dengan 25 ayat. Filemon adalah rekan pekerja Rasul Paulus, orang terpandang di Kolose, pemilik para budak. Salah satu budaknya, Onesimus, pernah melarikan diri dan kemudian menjadi pelayan Paulus di penjara. Surat Paulus ini meminta agar Filemon menerimanya kembali dan memaafkannya.

Permintaan Paulus tersebut berdasar setelah melihat hidup Filemon yang sudah menerima Kristus dan berbuah. Ia membuka persekutuan jemaat di rumahnya (ayat 2), penuh dengan iman dan kasih. Rasul Paulus sangat bersyukur dan sangat bergembira akan hal itu dan terus mendoakan Filemon bersama rekan-rekannya, seperti Apfia dan Arkhipus. Inilah pelajaran pertama dari nas ini, agar kita selalu bersyukur atas kemajuan orang lain, terus mendoakan, dan tidak malah irihati.

Rasul Paulus dalam meminta, tidak dengan paksa atau menggunakan wewenangnya sebagai rasul. Ia memintanya dengan rendah hati, memakai bahasa kasih, meminta Filemon menyetujuinya dengan sukarela (ayat 14). Rasul Paulus bahkan bersedia mengganti kerugian yang diderita Filemon atas larinya Onesimus yang tidak sepatutnya dilakukannya seorang hamba (ayat 18). Kerendahan hati, tidak merasa hebat, dan sok berkuasa. Ia juga tidak lupa menyertakan salam dari teman-teman sepelayanan (ayat 1, 23), tidak ada penonjolan diri. Ini menjadi pelajaran kedua bagi kita dari nas minggu ini, merendahkan hati dan utamakan kebersamaan.

Pelajaran ketiga, kita perlu mengikut teladan Paulus, bagaimana ia peduli dan penuh kasih terhadap orang lain khususnya orang-orang baik, meski ia sendiri sedang susah di penjara. Onesimus hanya seorang hamba yang melayaninya, tetapi telah dianggapnya menjadi anaknya. Sikapnya ia perlihatkan juga dengan menyebut Onesimus sebagai buah hatinya (ayat 12) dan saudara kekasih (ayat 16). Refleksi, bila kita sering mengganti staf, supir atau pembantu, perlu bertanya: apakah kita sudah memperlakukan orang lain dengan kasih, atau justru tidak peduli? Peduli dan kasih adalah ciri orang percaya.

Kesimpulan nas minggu ini mengajarkan kita tentang bersikap sebagai seorang pengikut Kristus dalam menjalin hubungan antar sesama. Iman tetap menjadi dasar yakni Tuhan bekerja dan punya rencana dalam hidup kita dan memakai kita menjadi duta-dutaNya. Kedua, dasar hubungan kita kepada sesama adalah kasih. Terlepas latar belakang dan status orang lain, kita perlu menaruh rasa hormat dan tidak bersikap sombong. Ketiga, segala yang kita lakukan perlu tuntas, all-out. Kita melakukannya dengan segenap hati, perbuatan kita seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kol 3:23). Ada kesediaan dan sigap untuk berkorban, kesediaan untuk memberi dan menjadi berkat. Itulah buah dari kasih karunia yang sudah kita terima; dengan demikian juga kita ikut membangun kerajaanNya dan meninggikan namaNya. Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati, amin.

Khotbah lainnya bagian leksionari hari Minggu ini Memikul Salib dan Mengikut Dia (Luk 14:25-33) dapat mengklik web www.kabardaribukit.org.

(Pdt. Em. Ramles M Silalahi, Ketua Majelis Pertimbangan Sinode GKSI dan Wakil Ketua Dewan Penasihat Alumni ITB Gaja Toba)

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 778 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7423076
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
7834
58357
175842
7204198
457938
1386923
7423076

IP Anda: 162.158.162.108
2024-11-22 02:43

Login Form