Friday, November 22, 2024

KABAR DARI BUKIT (Edisi 26 Mei 2019)

KABAR DARI BUKIT (Edisi 26 Mei 2019)

 

Siapa yang Kuutus?

 

Firman Tuhan di Minggu Paskah VI hari ini, Kis 16:9-15, bercerita tentang perjalanan kedua Rasul Paulus berkeliling dari kota ke kota, menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan, supaya jemaat-jemaat menurutinya. Hal yang menarik, Paulus kemudian menyeberang menuju Makedonia, ke Barat, setelah ada penglihatan seseorang yang memanggilnya dan meminta tolong. Saya kadang berpikir, bagaimana seandainya saat itu penglihatan yang muncul justru memanggilnya ke arah timur menuju wilayah Arab dan Asia, sehingga wilayah ini yang menjadi sama seperti Eropa saat ini dengan mayoritas pengikut Kristus.

Tetapi itu misteri karya Allah. Kita imani, Roh Kudus yang menuntun ke arah barat dan Rasul Paulus pun terus bergerak bersama mitra pelayanannya melakukan penginjilan, sehingga semakin banyak yang mengikut Yesus dan jemaat-jemaat juga diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya (ayat 5). Kekristenan di Eropa pun terus berkembang meski perlu melalui 300 tahun penderitaan orang percaya, terutama kaum penginjil. Kekristenan kemudian semakin berjaya setelah Kaisar Romawi Konstantinus Agung memeluk agama Kristen seperti ibunya, dan menjadikannya sebagai agama negara.

Hal yang kita lihat melalui nas ini, Kekristenan dan kerajaanNya semakin diperluas hanyalah dengan cara penginjilan, adanya yang diutus mencari jiwa-jiwa baru. Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Rm 10:17). Pengalaman Rasul Paulus yang memenangkan Lidia, seorang penjual kain ungu yang mahal, membuktikan penginjilan semakin bergulir efektip di luar Yahudi dan Yunani, dan akhirnya Lidia juga turut mendukung pelayanan Paulus.

Kita sebagai umat percaya dan yang bersekutu dalam warga gereja tertentu, perlu merenungkan hal tersebut. Adakah gereja kita juga melakukan pengutusan, mengirim hamba Tuhan ke luar gereja? Adakah gereja kita memiliki perhatian dan upaya yang cukup besar untuk memenangkan jiwa-jiwa baru? Benar, meneguhkan iman atau memulihkan jiwa-jiwa yang haus warga gereja yang ada, juga sangat penting. Tetapi bila perhatian gereja kita atau diri kita yang sudah diberkati sama sekali tidak ada untuk pengutusan, khususnya penginjian, ini perlu direnungkan lebih dalam.

Serigala penangkap ada berkeliaran di sekitar kita dan khususnya di Indonesia Timur. Alkitab mengatakan, "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu... sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas" (Mat. 7:15). Begitu diabaikan atau ditinggal, maka serigala ini "... akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu" (Kis. 20:29). Suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" (Yes 6:8). Jika kita tidak bisa menyahut: "Ini aku, utuslah aku!", dengan alasan-alasan tertentu, maka seseorang harus pergi menggantikannya. Aku dalam hal ini bisa pribadi, dan bisa jemaat. Semua perlu ikut dalam misi. Beri upaya dan sisihkan dana untuk pengutusan. Itulah bukti tanggungjawab kita atas Amanat Agung Tuhan Yesus (Mat. 28:19-20; Mrk. 16:15). Selamat hari Minggu. Selamat beribadah. Tuhan memberkati kita semua, amin.*

 (Untuk melihat khotbah lainnya dan sesuai leksionari, Yoh 14:23-29 dgn tema: *KETAATAN PADA FIRMAN DAN DAMAI SUKACITA silahkan klik link www.kabardaribukit.org).

Pdt. Em. Ramles M Silalahi, Ketua Majelis Pertimbangan Sinode GKSI dan Wakil Ketua Dewan Penasihat Alumni ITB Gaja Toba

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 693 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7491684
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
10736
65706
244450
7204198
526546
1386923
7491684

IP Anda: 162.158.162.218
2024-11-23 02:47

Login Form