KABAR DARI BUKIT (Edisi 19 Mei 2019)
KABAR DARI BUKIT (Edisi 19 Mei 2019)
Tembok dan Jembatan
Firman Tuhan di Minggu Paskah V hari ini dari Kis 11:1-18 menceritakan upaya Rasul Petrus mempertanggungjawabkan baptisan Kornelius di Yerusalem. Kaum Yahudi yang sejak awal bersunat sebagai tanda perjanjian Allah dengan Abraham dan keturunannya (Kej 17:11), masih merasa mereka sebagai umat khusus, umat pilihan. Mereka yang kemudian percaya dan mengikut Kristus, sebagian merasa keselamatan dari Tuhan Yesus hanya untuk kaum Yahudi saja, sehingga kabar sukacita tersebut dan bahkan baptisan tidak perlu diberikan kepada "orang asing", orang yang tidak bersunat. Tetapi Rasul Petrus melakukannya dan membaptis Kornelius, seorang tentara Romawi. Ia pun ditentang.
Allah menciptakan manusia yakni Adam dan Eva dan kemudian setelah ribuan tahun menyebar ke seluruh penjuru bumi. Faktor alam dan campuran genetika membuat terjadinya keragaman manusia dengan ras, suku, bangsa, tempat, bahasa dan lainnya. Begitu juga dengan sifat, karakter, warna kulit, tradisi, kepercayaan, dan lainnya. Tidak ada manusia yang sama. Pengelompokan manusia terjadi atas kesamaan tersebut atau oleh kepentingan dan tujuan yang sama, meski itu dapat sesaat.
Alkitab mengatakan, keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Banyak orang menyembah Tuhannya yang tidak mereka kenal, tetapi kita menyembah Allah yang kita kenal yakni dalam Pribadi Tuhan Yesus (Yoh 4:22). Kita mengenal Allah kita karena ada gambaran utuhNya: hidup, kuasa, teladan, pelayanan dan terutama kasihNya. Tidak ada agama lain di dunia ini yang bisa lebih baik menggambarkan Allah yang seperti Dia. Tawaran jalan keselamatan kekal yang diberikanNya sungguh luar biasa. Kita memang layak memuji, menyembah, dan mengikutiNya.
Kabar sukacita itulah yang mesti disebarkan. Kita tidak perlu meributkan legalisme kaku dengan meributkan hal yang tidak prinsip, seperti makanan bercampur darah (ayat 9), baptisan air yang benar (ayat 16), hari raya Kristiani, atau format tata ibadah. Semua menjadi tidak produktif. Merasa unggul juga - seperti "bersunat" dalam nas ini, harus ditiadakan yang justru membangun tembok pemisah dan perbedaan. Apalagi, bila kepentingan pribadi sebenarnya dibungkus seolah menjadi kepentingan kelompok atau dalam nama agama dan bahkan demi Tuhan.
Perbedaan selalu ada. Di tengah hubungan sesama, perbedaan selalu ada termasuk dalam iman dan kepercayaan. Di tengah suasana pasca pilpres ini pun kita juga merasakan demikian. Polarisasi terjadi. Tembok terbangun. Sangat disayangkan. Tetapi melalui kasih yang menjadi ciri khas kita orang percaya, kita perlu membangun jembatan bagi mereka yang merasa seolah ada ketidakadilan dan kalah. Memang tidak mudah membangun kembali relasi antar manusia. Tetapi kita siap menerima mereka dengan hati yang penuh kasih. Upaya mesti terus dilakukan, terutama oleh kita anak-anak Tuhan. Mencari buah. Roh Kudus akan bekerja (ayat 17). Seperti ayat penutup dalam nas minggu ini: karunia itu diberikan kepada segala bangsa, pertobatan, atau perubahan yang terus memimpin kepada hidup (ayat 18). Itulah utamanya, intinya bangunlah selalu jembatan, bukan tembok. Selamat hari Minggu. Selamat beribadah. Tuhan memberkati kita semua, amin.*
(Untuk melihat khotbah lainnya dan sesuai leksionari, Yoh 13:31-35 dgn tema: SALING MEMPEMULIAKAN DEMI KASIH silahkan klik link www.kabardaribukit.org).
Pdt. Em. Ramles M Silalahi, Ketua Umum Alumni ITB Gaja Toba dan Ketua Majelis Pertimbangan Sinode GKSI
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII Setelah...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII...Read More...
-
Kabar dari Bukit, Minggu 17 November 2024Kabar dari Bukit HUKUM DI DALAM HATI (Ibr. 10:11-25) ”Aku...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 739 guests and no members online