Saturday, November 23, 2024

KABAR DARI BUKIT (Edisi 28 April 2019)

KABAR DARI BUKIT (Edisi 28 April 2019)

 

Saksi Kristus

 

Firman Tuhan hari Minggu I setelah paskah diambil dari Kis 5:27-32 yang menceritakan betapa dahsyatnya kuasa pemberitaan Injil yang dilakukan para murid setelah kebangkitan Tuhan Yesus. Mereka semakin berani menghadapi tantangan bahkan tidak memperlihatkan rasa takut ketika dihadapkan pada Mahkamah Agama. Mereka diciduk dari Bait Allah dan saat ditanyai Imam Besar Yahudi, jawaban Petrus dan rasul-rasul itu tegas: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia (ayat 29b, 4:19).

Keberanian mendorong energi menjadi besar. Yang terpendam tidak kelihatan tiba-tiba keluar tak terbendung. Itulah yang terjadi pada para murid saat mereka mengetahui Yesus ternyata bangkit dari kubur (dan kemudian naik ke sorga). Mereka berani memberitakanNya dan siap menanggung resiko meski ditangkap dan diadili.

Para murid juga berani menyerang para pemimpin Yahudi, menuduh mereka bertanggungjawab atas kematian Yesus, yang membunuhNya dengan menggantungNya di kayu salib (ayat 30). Tetapi Allah Bapa dan Allah Abraham, Ishak dan Yakub telah membangkitkanNya untuk membuktikan, Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa."

Sebaliknya dengan para pemimpin Yahudi. Mereka ketakutan sebab pemberitaan Yesus memberikan dampak luar biasa. Para murid pun terus memperlihatkan kuasa mukjizat seperti Tuhan Yesus semasa hidupNya. Mereka ketakutan karena ketika diberi pilihan oleh Pontius Pilatus, mereka menantang, "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!" (Mat 27:25). Itu yang membuat para murid terus dilarang mengajarkan Nama Yesus kepada semua orang. Ketakutan para Imam pun tidak beralasan, sebab Yesus tidak mencari kekuasaan politik, tetapi perubahan rohani.

Kita pengikut Kristus pun harus berani untuk memberitakanNya. Membiarkan seseorang dalam kesalahan dan dosa sama dengan membiarkannya masuk neraka. Kita tidak mesti menghakimi tetapi menyatakan pilihan dan kebenaran yang lebih baik. Tugas kita menyampaikan dan Roh Kudus yang bekerja. Kita telah melakukan panggilan menjadi duta Kristus, dan pengampunan berlaku bagi semua orang bagi yang mau bertobat. Lakukan sesuatu untuk bisa menjadi saksi bagi kebangkitanNya. Larangan beribadah di komplek rumah, membangun rumah ibadah sesuatu yang perlu dilawan. Tidak perlu terlalu takut terhadap resiko penderitaan, sebab Tuhan Yesus yang hidup akan terus menjaga kita. Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia akan setia memberkati kita sama seperti memberkati para rasulNya. Haleluya. Selamat hari Minggu. Selamat beribadah. Tuhan memberkati kita semua, amin.*

(Untuk melihat khotbah lainnya, Yoh 20:24-29 silahkan klik link www.kabardaribukit.org)

Pdt. Em. Ramles M Silalahi, Ketua Umum Alumni ITB Gaja Toba dan Ketua Majelis Pertimbangan Sinode GKSI

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 1018 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7505726
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
24778
65706
258492
7204198
540588
1386923
7505726

IP Anda: 162.158.162.253
2024-11-23 07:26

Login Form