Khotbah Minggu 31 Maret 2019
Khotbah Minggu 31 Maret 2019
DIBARUKAN UNTUK PERDAMAIAN
"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (2Kor 5:17).
Firman Tuhan pada hari Minggu Pra-Paskah IV hari ini diambil dari 2Kor 5:16-21, merupakan bagian kedua dari perikop "Pelayanan untuk pendamaian." Bagian pertama berbicara tentang pentingnya penguasaan diri dalam melakukam sesuatu dan pesannya: "mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka" (ayat 15). Jadi, sejatinya, ada perubahan orientasi dan cara pandang baru ketika seseorang menerima Kristus dalam hidupnya.
Perubahan yang baru tersebut yakni melihat segala sesuatu bukan lagi dengan ukuran manusia (ayat 16), yang disebut dengan suka akan puji-pujian, dan "bermegah karena hal-hal lahiriah dan bukan batiniah" (ayat 12). Manusia baru yang sudah dalam Kristus selalu berporos melihat pengorbanan Kristus, sebab jalan yang diambil oleh Allah (Bapa) dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya, dengan tidak memperhitungkan pelanggaran yang telah kita lakukan di masa lalu (Rm 4:7-8).
Tujuan mendamaikan itu agar kita tidak memiliki rasa kuatir dan tidak menjadi seteru Allah. Kuasa dosa dilumpuhkan, dan bagi yang percaya dan taat, hidupnya akan kembali sesuai dengan rencana Allah yang indah, "diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya" (Ef 4:24). Ajakannya menyejukkan: "berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah" (ayat 20b-21). Hebat. Dahsyat.
Dengan adanya perdamaian itu maka kita pun bersedia diminta menjadi utusan-utusan perdamaian Allah bagi setiap orang. Mereka adalah milik Kristus dan berkorban bagi semua. Artinya, manusia (baru) dalam Kristus, tidak boleh memiliki musuh seperti saat Saulus memusuhi Kristus, tidak ada lagi menyakiti hati orang lain, marah yang berkepanjangan, sebaliknya justru selalu jadi pembawa damai, dan ini sejalan dengan khotbah-Nya dari bukit: "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah (Mat 5:9).
Masa Pra-Paskah ini kita diingatkan untuk terus berubah, setiap hari menjadi lebih baru dan lebih baik, bukan saja untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk sesama sebagai duta perdamaian Allah. Nilai-nilai dan standar kembali kepada tujuan manusia hidup di dunia ini, yakni menjalankan misi sorgawi dan terus berupaya agar dirinya dan semua orang kembali ke sorga dan bukan ke neraka. Manusia yang terus dibarui, bertumbuh untuk menjadi serupa dengan Kristus (2Kor 3:18; band. Kol 3:10). Perlu kehati-hatian, sebab, bagi yang mengatakan tidak bisa, pasti tidak bisa; tetapi kita yang mengatakan bisa dan bertekun, Roh Allah akan terus menjaga dan menyertai. Hosiana.... Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Tuhan memberkati kita semua, amin.
Pdt. Em. Ramles M Silalahi, Ketua Umum Alumni ITB Gaja Toba dan Ketua Majelis Pertimbangan Sinode GKSI
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII Setelah...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu XXVII Setelah PentakostaKhotbah (2) Minggu 24 November 2024 - Minggu Kristus Raja - XXVII...Read More...
-
Kabar dari Bukit, Minggu 17 November 2024Kabar dari Bukit HUKUM DI DALAM HATI (Ibr. 10:11-25) ”Aku...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 780 guests and no members online