Tuesday, December 03, 2024

Khotbah (1) Minggu VI Setelah Pentakosta – 30 Juni 2024

Khotbah (1) Minggu VI Setelah Pentakosta – 30 Juni 2024

 

 TALITA KUM (Mrk. 5:21-43)

 

 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" (Mrk. 5:34).

 

 

 

Firman Tuhan hari Minggu ini, Mrk. 5:21-43, bercerita tentang dua mukjizat penyembuhan Yesus dari puluhan yang pernah dilakukan-Nya: pertama, tentang seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan, disembuhkan Yesus dengan hanya perempuan itu menjamah jubah-Nya saja, ia sembuh. Tentu upaya keras perempuan itu hingga melanggar aturan ditengah-tengah kerumunan orang untuk dapat menjamah jubah-Nya, membuat hati Yesus tergerak dan berkata seperti ayat 34 di atas. Semua beban setelah 12 tahun berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, menghabiskan harta tetapi malah keadaannya makin memburuk, akhirnya hilang terpulihkan.

 

 

 

Kisah kedua, anak seorang kepala rumah ibadat yang sakit parah. Ia tersungkur di depan kaki Yesus, memohon penyembuhan anaknya yang hampir mati (ayat 22). Meski dalam perjalanan diberitahu anaknya sudah mati, tetapi Yesus yang telah berjanji namun terhalang oleh pengobatan perempuan tadi, terus menuju rumah kepala itu dan berkata: "Jangan takut, percaya saja!". Sesudah Ia masuk ke rumah melihat anak 12 tahun itu, lalu memegang tangannya dan berkata: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" (ayat 41). Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan.... Semua orang yang hadir sangat takjub (ayat 42).

 

 

 

Dalam kehidupan, kadangkala kita dihadapkan pada situasi yang tanpa harapan. Putus asa. Persoalan tak kunjung selesai berakhir. Pikiran manusiawi sudah dikerahkan optimal. Upaya mencari jawaban dan solusi jalan keluar, mentok. Seperti dalam nas ini, harta perempuan itu habis berobat selama 12 tahun sia-sia, jabatan kepala rumah ibadat pun tidak punya makna untuk penyembuhan. Tetapi kitab suci berkata: Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Mrk. 9:23).

 

 

 

Iman adalah buah pengalaman. Keputusasaan dapat menumbuhkan ketergantungan total dan saat itulah iman dapat menjadi besar dan kuat. Secercah harapan untuk sebuah pertolongan Ilahi meneguhkan iman tersebut. Yang tampak kalah menurut dunia, akan menang oleh iman. Itu dapat muncul bertumbuh perlahan sejak mengenal Dia, atau seketika, dan hubungan ketergantungan pada Yesus pun semakin kuat dan berakar. Bahkan, yang didapat kadang melebihi yang diminta. Haleluya.

 

 

 

Persoalan yang kita hadapi saat ini mungkin serasa berat. Bagi kita yang peduli sesuatu, seperti kawasan Danau Toba, atau wilayah lainnya, atau masalah pribadi yang berat, berpeganglah pada iman yang dapat mengalahkan kekuatiran dan keterbatasan kita. Tetaplah melangkah, berusaha dan berjuang keras, tetapi tetap setia datang memohon merendahkan diri, dan akan tiba saatnya Tuhan Yesus memberi pertolongan. Talita kum. Hai anak, percaya saja.

 

 

Selamat beribadah dan selamat melayani.

 

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 720 guests and no members online

Statistik Pengunjung

8029150
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
1208
80866
180435
7546890
180435
883577
8029150

IP Anda: 108.162.226.69
2024-12-04 00:25

Login Form