Thursday, November 07, 2024

Khotbah (2) Minggu 27 Oktober 2024 - Minggu XXIII Setelah Pentakosta

Khotbah (2) Minggu 27 Oktober 2024 - Minggu XXIII Setelah Pentakosta

 

 IMAN PENYELAMAT (Mrk. 10:46-52)

 

 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya (Mrk. 10:52).

 

 

 

Firman Tuhan hari Minggu ini, Mrk. 10:46-52, berkisah tentang seorang pengemis buta bernama Bartimeus duduk di pinggir jalan saat Yesus dan murid-murid-Nya melewati Yerikho. Orang banyak ikut berbondong-bondong, dan itu menarik perhatian Bartimeus. Ketika ia tahu bahwa Yesus orang Nazaret ada di tengah kerumunan, ia pun mulai memanggil, berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Merasa ribut bangat, banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun, ia semakin keras berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" (ayat 47-48).

 

 

 

Pengharapan dan pergumulan adalah dua sisi wajah kehidupan. Tiap orang memiliki pengharapan, seperti juga adanya pergumulan. Kadang keduanya memilki relasi kuat, meski tidak mutlak. Semakin tinggi dan jauh pengharapan, menggapai hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut dipikirkan, itu membuatnya semakin tidak menjadi beban pergumulan (band. Rm. 12:3). Tetapi semakin besar pergumulan, kadang bisa membuat pengharapan semakin menciut. Itu terjadi karena adanya keterbatasan, bisa dari keadaan, fisik, finansial, atau akal pikiran.

 

 

 

Bartimeus memperlihatkan sikap yang berbeda. Meski buta, miskin, dalam pergumulan, ia tidak pernah putus asa. Pengharapan selalu ada di hatinya. Ia telah mendengar tentang Yesus dengan mukjizat-Nya. Maka ia pun berharap dapat bertemu. Imannya kuat melampaui akal pikiran manusia. Mata hatinya lebih kuat dari orang yang sehat melek namun tidak melihat kasih, kebaikan dan kebesaran Tuhan dalam hidupnya. Keterbatasannya juga tidak membuatnya bermalas-malas.

 

 

 

Ketika ia mendengar Tuhan Yesus berada di dekatnya, ia menggunakan kesempatannya, memanggil-Nya Anak Daud. Meski panggilan pengharapan mesianik, Yesus tidak persoalkan, dan bertanya kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab Bartimeus: Rabuni, supaya aku dapat melihat! (ayat 51). Terbersit sikap hormat dan iman percaya; Rabuni berasal dari kata Rabbi, Guru.

 

 

 

Yesus melihat larinya Bartimeus yang menanggalkan jubahnya yang berharga, mendengar jeritan hati Bartimeus, dan melihat imannya yang kuat. “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” kata Yesus (ayat 52). Bartimeus dapat melihat.

 

 

 

Kita diajar melalui nas ini: apapun pengharapan dan pergumulanmu, berserulah kepada-Nya. Tidak peduli sebesar apa masalah dan beban, yang utama: iman dan pengharapan. Kunci pembuka. Teguh dan kuat. Itulah yang perlu untuk menerima berkat mukjizat (Ibr. 11:1). Iman pemenang mengalahkan segala hambatan dan ketakutan. Yesus melihat itu, dan kita pun akan mendengar jawaban-Nya: "imanmu telah menyelamatkan engkau”. Pengharapan terwujud, pergumulan terlewati. Tetaplah mengikut Dia.

 

Selamat beribadah dan selamat malayani.

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

 

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 71 guests and no members online

Statistik Pengunjung

7195608
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
755
5943
102141
6812310
230470
1386923
7195608

IP Anda: 172.69.165.48
2024-11-07 09:39

Login Form