Wednesday, February 05, 2025

Kabar dari Bukit, Minggu 19 Januari 2025

Kabar dari Bukit

 

 DOSA DAN KEBAIKAN ALLAH (Mzm. 36:5-10)

 

 ”Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang" (Mzm. 36:10)

 

 

Berbuat jahat pasti tidak baik, apalagi jika direncanakan berlapis taktik dan tipu. Tidak setitik pun ada manfaatnya, kecuali kepuasan hati sesaat, yang cepat atau lambat pasti disesali. Memang, kadang perbuatan jahat dapat terjadi karena ketidaksengajaan atau kelemahan. Tentang ini firman-Nya berkata, "Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat" (Rm. 7:15). Sayangnya, dosa tetaplah upahnya maut (Rm. 6:23a).

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu yang berbahagia ini adalah Mzm. 36:5-10; judul perikopnya: Kefasikan orang berdosa dan kasih setia Allah. Ini mazmur Daud, ditulis saat dia diburu untuk dibunuh; mungkin oleh Raja Saul atau Absalom, anaknya. Jelas ini dosa disengaja. "Kejahatan dirancangkannya di tempat tidurnya, ia menempatkan dirinya di jalan yang tidak baik" (ay. 5). Namun Daud kemudian mengungkapkan kebaikan Tuhan. "Ya Tuhan, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan. Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat (ay. 6-7a).

 

 

 

Di sini muncul paradoks, kombinasi dua pemikiran yang berkontradiksi satu sama lain. Allah yang membenci perbuatan dosa dan mesti menghukum, di lain sisi memiliki kasih besar dan Pengampun. Pikiran sederhana mempertanyakan, kok bisa terjadi? Tetapi benar, tidak ada kontradiksi. Sebab Allah memiliki kedaulatan mutlak atas diri manusia; di lain pihak juga mereka bertanggungjawab atas perbuatannya. Ini dapat dilihat pada penyaliban Yesus. Sejak semula Allah telah menetapkan Yesus akan mati - dan bangkit kembali, namun mereka yang mengkhianati dan membunuh-Nya, harus bertanggungjawab atas perbuatannya.

 

 

 

Anthony A. Hoekema dalam bukunya "Save By Grace" mengatakan bahwa orang percaya perlu memahami adanya kedaulatan Allah sekaligus tanggungjawab tersebut; anugerah Allah berdaulat, tapi partisipasi aktif kita ikut bekerja dalam keselamatan (Flp. 2:12). Karya keselamatan Kristus tidak akan memberi manfaat apapun bagi kita sampai diterapkan ke dalam hati dan kehidupan keseharian yang dipimpin Roh Kudus.

 

 

 

Maka bagi kita yang masih senang berbuat dosa, suka mendukakan hati Allah dan sesama, saatnya berhenti dan berbalik. Alkitab menegaskan, ada banyak hukuman bagi yang tidak taat setia, dapat di dunia ini berupa hukuman fisik (sakit, miskin, mati prematur), hukuman rohani (tidak damai sejahtera, rasa bersalah, jauh dari Allah), hukuman sosial (rasa malu, harga diri, terkucil), maupun hukuman pasca kematian yakni kehilangan warisan kerajaan Allah dan menderita di neraka.

 

 

 

Betapa berharganya kasih setia Allah, membuka kita jalan menghapuskannya, memberi harta sorgawi di bumi dan di sorga (ay. 8-9). Semua berkat (kebalikan hukuman) menjadi bagian kita. Namun perlu dilakukan beberapa hal agar dosa dihapuskan dan kasih Allah nyata, yakni dengan datang mengakui dosa kita (1Yoh. 1:9), bertobat (Luk. 24:47) dan percaya kepada Yesus Kristus (Yoh. 3:16). Allah akan melihat keseriusan pertobatan kita, iman dan buahnya, keadilan, dan kasih sayang-Nya secara keseluruhan. Datanglah  ke sumber hayat, ke dalam terang-Nya (ay. 10).

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

 

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 170 guests and no members online

Statistik Pengunjung

11598826
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
3131
2870
17399
11315195
22483
1949916
11598826

IP Anda: 162.158.162.87
2025-02-05 16:53

Login Form