Monday, July 21, 2025

Khotbah (3) Minggu VII Setelah Pentakosta - 27 Juli 2025

Khotbah (3) Minggu VII Setelah Pentakosta - 27 Juli 2025

 

 BERAKAR DAN BERTUMBUH (Kol. 2:6-15)

 

             Firman Tuhan bagi kita pada Minggu VII setelah Pentakosta ini diambil dari Kol. 2:6-15. Nas ini memberi kita petunjuk tentang pentingnya berakar yang kokoh dalam Kristus, dan terus bertumbuh di dalam Dia. Untuk kita yang sudah lama lulus sidi atau baptis dewasa, topik ini tetap relevan bagi kita. Penerimaan dan pengakuan terhadap Kristus semestinya menjadi akar pemahaman. Dan iman kita semestinya semakin tumbuh berakar kuat ke bawah dan batangnya tumbuh ke atas, bertambah kokoh serta tahan badai goncangan. Semua itu tampak dalam buahnya di kehidupan kita.

 

 

 

            Memang ada godaan yang mengatakan isi Alkitab tidak masuk akal, sehingga tidak layak dipercaya. Itu jelas merupakan bisikan setan yang membohongi manusia. Pengutamaan hikmat manusia dengan ilmu pengetahuan dan filsafat kata-kata indah bersama tesis dan antitesis, yang seolah-olah lebih mampu menjelaskan dunia ini dan permasalahan manusia, jelas tidak berdasar (ayat 8). Semua ada tempat dan konteksnya, dan saling mengisi. Apalagi mengatakan ada ajaran atau agama lain yang lebih baik, jelas itu isapan jempol. Tidak ada ajaran lain lebih baik yang meminta mengasihi musuh dan Tuhan mau tetap campur tangan dalam segala urusan manusia. Itulah ajaran Alkitab, ajaran Kristiani.

 

 

 

            Hari kemarin kita mungkin tidak sempurna, hari ini pun belum sempurna semua perilaku kita. Kadang-kadang kita tidak puas. Itu tidak apa-apa. Yang penting semakin hari semakin lebih baik. Sebab, di dalam Kristus kita telah disunat hati, sunat Kristus, sunat yang mengutamakan penanggalan sifat-sifat dan perilaku yang membawa kita ke lembah dosa (ayat 11). Kadang-kadang kita kalah melawan godaan dunia, daging atau iblis. Mohonkanlah pengampunan, dan berusahalah agar menjadi lebih baik lagi. Itu hakekat menjadi manusia baru, hati yang terus diperbarui.

 

 

 

            Fokuslah melangkah ke depan menuju hidup yang semakin menyenangkan hati Tuhan. Jangan berpaling ke masa lalu yang mungkin penuh kotoran dan luka. The past belong to the past. Ingat yang dikatakan Rasul Paulus: "... aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus" (Flp. 3:13b-14). Manusia lama kita telah dikuburkan bersama kematian Tuhan Yesus melalui baptisan dan pengakuan sidi (ayat 12). Kita telah dibangkitkan dari kematian yang kekal.

 

 

 

            Yesus, Allah yang menjadi manusia jasmaniah, dan dapat dilihat manusia (lihat kabar sebelumnya yakni Kabar Minggu VII setelah Pentakosta yang berjudul Keutamaan Kristus), yang ajaran-ajaran-Nya mendobrak legalisme dan formalitas kaku Yahudi. Ia lahir bukan dari benih manusia, melakukan puluhan mukjizat, dan terangkat naik kembali ke sorga, benar-benar kepenuhan Allah ada pada-Nya (ayat 9). Ia berkuasa atas segala sesuatu. Ia menjadi pemenang dan kita pun ikut sebagai pemenang (ayat 15). Tetaplah kokoh kuat, bertumbuh dan terus berbuah, agar melalui hidup kita nama Tuhan Yesus semakin dipermuliakan dan kerajaan-Nya diperluas.

 

Selamat beribadah dan selamat melayani.

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

 

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

 

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 162 guests and no members online

Statistik Pengunjung

006710
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
6710
0
6710
12447322
6710
0
6710

IP Anda: 216.73.216.29
2025-07-21 13:56

Login Form