Saturday, December 27, 2025

Khotbah (3) Minggu Setelah Natal - 28 Desember 2025

Khotbah Minggu Setelah Natal - 28 Desember 2025 – Opsi 3

 KESEDIHAN NATAL (Mat. 2:13-23)

 

Firman Tuhan sesuai leksionari pada Minggu pertama setelah Natal, Mat. 2:13-23, menceritakan kabar sedih. Bayi Kudus Yesus harus mengungsi atas pesan Allah melalui mimpi kepada Yusuf (ayat 13). Herodes yang berkuasa ingin membunuh Yesus, oleh karena mendengar nubuatan bahwa Raja yang akan datang itu lahir di Betlehem (ayat 6; Mi. 5:1). Orang Majus yang diminta Herodes untuk memberi informasi tentang keberadaan Bayi Yesus, tidak melakukannya, bahkan bersukacita memberi persembahan emas, kemenyan dan mur. Mereka juga bersiasat pulang mengambil jalan lain agar tidak ditangkap (ayat 12).

 

Herodes pun murka setelah tahu ia diperdaya. Untuk mencari jalan aman terhadap kuasanya, Herodes membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu (ayat 16). Natal pun menjadi sebuah kisah sedih. Yusuf dan Maria dengan Bayi Kudus Yesus menyingkir dengan bersusah hati. Orang-orang tua kehilangan anak-anak mereka karena kekejaman Herodes. Tangisan memilukan terdengar di seluruh wilayah itu.

 

Ya saat ini kita pun mungkin ada yang tidak bisa sepenuhnya bersuka cita atas datangnya Penebus ke dunia. Ada pergumulan penyakit; ada kesedihan karena baru ditinggal oleh orang kekasih. Atau, ada yang mengganjal karena doa-doa khusus belum terkabulkan. Warna cerah merah hijau serasa hitam buram; Terang Natal redup tidak bersinar. Natal yang sedih dan pilu.

 

Tetapi mari kita melihat Yusuf. Ia menunjukkan ketaatannya, mengikuti pesan Allah sepenuhnya. Ketaatannya mengambil Maria yang tidak dibuahinya sebagai istri, kini dia lengkapi dengan mau bersusah payah menyelamatkan Bayi Kudus Natal kita. Ia kooperatif, tidak mengeluh. Ia mengambil peran dan tanggungjawab sepenuhnya tanpa ragu, meski itu berat dengan rasa sakit. Ini sebuah teladan yang harus kita ikuti. Ketaatan Yusuf menggenapi rencana Allah tentang Mesias, dan ketaatan kita juga pasti berbuah baik bagi rencana Allah.

 

Derita pasti berakhir. Rasa sakit ada titik puncaknya. Rencana Allah pasti tergenapi. Herodes pun mati. Sesuai pesan Allah, Yusuf kembali ke Nazaret dengan sukacita dan kemenangan. Maka ketika Natal kali ini kita tidak bisa sepenuhnya bersukacita, tetaplah taat dan setia. Allah akan turun tangan dan tetap bekerja (Rm. 8:28). Kejahatan pasti kalah. Kegelapan hanya sementara saja. Sebagaimana Yusuf dan Maria, kita akan melihat terang dan kemenangan. Rencana Allah selalu yang terbaik untuk kita yang mengasihi-Nya; Dia adalah pemilik hidup kita dan tugas kita membuat hati-Nya senang.

 

Selamat beribadah dan selamat melayani.

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

 

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

 

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 25 guests and no members online

Statistik Pengunjung

13219517
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
1751
3559
27025
13157821
120237
129135
13219517

IP Anda: 216.73.216.107
2025-12-27 12:45

Login Form