Monday, October 27, 2025

Khotbah (2) Minggu XXI Setelah Pentakosta - 2 November 2025

Khotbah Minggu 2 November 2025

Minggu XXI Setelah Pentakosta – Opsi 2

 BERSANDAR DAN BERSYUKUR (2Tes. 1:1-4, 11-12)

            Minggu-minggu setelah Pentakoskan akan berakhir dan kita akan memasuki masa adven, masa sukacita penantian bagi orang percaya. Penantian yang penuh pengharapan berdasar kasih Allah yang begitu besar pada kita dan iman yang diberikan, yakni kita percaya Tuhan Yesus menjadi manusia dan mati di kayu salib untuk menjadi Juruselamat dan Penebus dosa-dosa kita semua. Oleh karena itu Firman Tuhan bagi kita pada Minggu XXII setelah Pentakosta ini diambil dari 2Tes. 1:1-4, 11-12. Nas ini berbicara tentang bersyukur dan bersyukur (ayat 1-4).

 

            Meski ada sesuatu yang membuat hati kita sedih, kita patut dan wajib bersyukur bila melihat semua kebaikan Tuhan pada kita, sejak lahir hingga saat ini. "Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya," kata Daud dalam mazmurnya (Mzm. 139:14). Bila bersyukur itu sulit karena ada persoalan dan pengharapan yang belum terkabul, maka kita perlu membersihkan hati dan pikiran, sehingga dapat melihat dengan mata rohani yang benar. Seperti pemazmur mengatakan, "Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung" (Mzm. 40:6; KJ. 439).

 

            Penganiayaan dan penderitaan pada manusia (atau gereja) selalu ada, dan Tuhan punya maksud, sebagaimana yang dialami jemaat Tesalonika dalam nas ini. Maksud Tuhan mulai dari mengajar kita untuk lebih baik, menguji untuk lulus ke tingkatan yang tinggi, atau Tuhan pakai sebagai proses pengudusan. Betul, kadang-kadang penderitaan itu datang karena ulah kebodohan kita dan miskinnya hikmat, sehingga Tuhan "membiarkan" sebagai pengajaran. Tetapi pegangan dasar kita tetap, yakni: Allah itu Mahatahu, Kasih dan Mahaadil. Seperti pada kabar sebelumnya, semua ada yang mengaturnya, semua dalam kendali-Nya. Tugas kita hanya bersandar penuh kepada-Nya.

 

            Rasul Paulus menekankan agar kita melihat seperti itu atas penderitaan yang datang. Tuhan tidak akan membiarkan anak-anak-Nya jatuh tergeletak tidak berdaya (Mzm. 37:24), kecuali memang kita yang mudah menyerah dan mengikuti kelemahan daging dan kekuatan Iblis. Bila kita merasa sesuatu terjadi karena ulah orang lain, tidak perlu kita merepotkannya dan menjadi bersusah. Firman-Nya menegaskan, Tuhan akan membalas yang menentang anak-anak-Nya (ayat 6-9). Tuhan akan datang kelak untuk dikagumi oleh semua kita orang yang percaya (ayat 10). "Pembalasan adalah hak-Ku," kata Tuhan (Rm. 12:19; Ibr. 10:30). Maka, diamlah, dan bersyukurlah.

 

            Hal yang penting menurut nas firman-Nya ini, meski kita dalam penderitaan, agar tetap layak bagi panggilan-Nya, kita diminta tetap melakukan kebaikan. Kekuatan-Nya menyempurnakan segala pekerjaan iman kita (ayat 11). Allah setia dan sanggup membekali dan menguatkan kita, hingga berbuah kemenangan di akhirnya. Dan dari semua itu, "nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus" (ayat 12). Bersyukurlah. Haleluya.

Selamat  beribadah dan selamat melayani.

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

 

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 26 guests and no members online

Statistik Pengunjung

12950151
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
1852
5130
6982
12916319
116109
152208
12950151

IP Anda: 216.73.216.59
2025-10-27 15:18

Login Form