Kabar dari Bukit, Minggu 20 Juli 2025
Kabar dari Bukit
IRIHATI, KEBENCIAN, AMBISI, DAN KASIH (Mzm. 52)
”Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkau telah bertindak; Aku berharap pada nama-Mu sebab Engkau baik di hadapan orang-orang yang Kaukasihi! (Mzm. 52:11)
Bayangkan jika seseorang menyakiti hati kita, atau membuat diri kita susah menderita. Secara manusiawi kita ingin membalaskan, dan mungkin berkata: Allah akan merobohkan engkau untuk seterusnya, Ia akan merebut engkau dan mencabut engkau dari dalam kemah, membantun engkau dari dalam negeri orang-orang hidup.
Sebagai pengikut Kristus, kita tegas berkata: Tidak boleh!
Tetapi itulah yang disampaikan oleh Daud kepada Allah, dalam mazmurnya yang merupakan bagian firman Tuhan bagi kita di hari Minggu yang berbahagia ini, yakni Mzm. 52; terdiri dari dua bagian: ayat 1-7 pengaduan Daud terhadap Allah, dan ayat 8-11 berupa keyakinan akan pertolongan-Nya. Daud merasa kecewa terhadap Doeg, pembantu Raja Saul yang membunuh para imam bangsa Israel.
Kisahnya, karena iri hati, Saul ingin membunuh Daud. Daud pun melarikan diri dari istana dan menemui imam Ahimelekh. Ia dengan berbohong meminta makanan dan senjata, mengatakan ia dalam perintah raja Saul (1Sam. 21:2). Imam Ahimelekh atas kebaikan hatinya, karena tidak mempunyai makanan lain, memberikan makanan kudus khusus untuk para imam. Juga senjata. Rupanya perbuatannya ini dilihat oleh Doeg dan mengadukannya kepada Saul. Raja pun murka, menganggap pengkhianatan, lalu memerintahkan Doeg membunuh 85 imam; hanya lolos satu yakni Abiyatar, putra Ahimelekh.
Hal pertama dari nas ini, kita patut teladani sikap Ahimelekh: penuh ketulusan dan kebaikan hati. Ia tidak curiga mempertanyakan yang membutuhkan. Langsung dia berikan yang terbaik, makanan khusus para imam. Ia tidak menyesal, meski harga perbuatannya nyawanya dan para imam. Perbuatan baiknya ini bahkan dikutip Tuhan Yesus (Mat. 12:3-4). Maka, tetaplah berbuat baik meski harus berkorban (Rm. 12:9, 21).
Hal kedua, kita melihat kejahatan Doeg. Semestinya ia tahu bahwa Daud lari karena faktor iri hati Saul yang ingin membunuhnya. Namun Doeg menggunakan kesempatan tersebut untuk ambisi pribadinya, kebenciannya sebagai orang Edom, ingin sebagai pahlawan dengan menjilat atasannya hingga Saul murka. Matthew Henry dalam tafsiran kitab Mazmur menuliskan hal ini dengan bagus, "Berbuat jahat itu buruk, tetapi lebih buruk lagi bila orang menyombongkannya dan bermegah diri di dalamnya. Lebih buruk lagi bila kita bukan saja tidak malu..., melainkan membenarkannya dan membesar-besarkannya" (ay. 3-5).
Hal ketiga, kita mesti melihat kebohongan Daud sebagai langkah taktis, sebuah keterpaksaan. Memang ini tidak perlu diteladani, namun kita yakin ada konteks situasi yang mendasarinya. Kita percaya tangan Tuhan tetap bekerja, meski harga yang harus dibayar mahal. Resiko dalam perbuatan baik pun kadang ada, yang utama adalah ketulusan hati, bukan pamrih atau kepura-puraan. Tuhan bekerja, dan kita tahu kemudian Daud melindungi Abyatar meneruskan keimaman ayahnya (1Sam. 22:20-23).
Hal keempat, tindakan iman Daud mengadu kepada Tuhan layak kita teladani. Namun kutukan Daud terhadap Doeg perlu dilihat dalam konteks Perjanjian Lama. Tuhan Yesus telah membarui pendekatan dan ajaran tentang hal ini: "Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu" (Luk. 6:27).
Terakhir, kita perlu meneladani iman Daud, yang teguh hati bahwa Tuhan akan menolong orang benar. Rasa benci, iri dilawan dengan kasih. "Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya. Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya" (ay. 10-11a).
Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu VII Setelah Pentakosta - 27 Juli 2025Khotbah Minggu VII Setelah Pentakosta - 27 Juli 2025 MINTALAH,...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu VII Setelah Pentakosta - 27 Juli 2025Khotbah (2) Minggu VII Setelah Pentakosta - 27 Juli 2025 PERSELINGKUHAN...Read More...
-
Khotbah (3) Minggu VII Setelah Pentakosta - 27 Juli 2025Khotbah (3) Minggu VII Setelah Pentakosta - 27 Juli 2025 BERAKAR...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 188 guests and no members online