Khotbah (2) Minggu I Prapaskah 9 Maret 2025
KHOTBAH (2) MINGGU I PRAPASKAH– 9 Maret 2025
PERSEMBAHAN SULUNG (Ul. 26:1-11)
“Maka haruslah engkau membawa hasil pertama dari bumi yang telah kaukumpulkan dari tanahmu yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu” (Ul. 26:2a)
Firman Tuhan saat kita memasuki Minggu I Prapaskah ini adalah Ul. 26:1-11, yang berpesan tentang mempersembahkan hasil pertama. Bagi kita warga gereja, ini sama dengan persembahan sulung. Biasanya dijalankan saat sidi, pernikahan, ditahbis/diteguhkan, dan saat lain yang dianggap memulai tahapan kehidupan baru.
Persembahan Sulung atau Buah Sulung hanya diatur dalam PL, dan sejatinya merupakan persembahan anak sulung dari ternak yang dilahirkan (Kej. 4:4), atau dari hasil pertama buah pohon (Im. 2:12; Neh. 10:35). Oleh karena itu dalam PL, hakikat persembahan sulung selain rasa syukur dan terima kasih, Tuhan berhak atas berkat hasil tangan pertama.
Ada banyak persembahan yang dipakai dalam PL dan kadang disebut korban. Ada korban bakaran (Ola), korban sajian (Minkha), korban penghapus dosa (Khatta’t) atau penebus salah (‘Asyam), dan korban perdamaian atau korban keselamatan (Zevakh dan Selamin). Selain itu ada persembahan lainnya, seperti unjukan, persepuluhan, dan persembahan sulung yang menjadi nas minggu ini.
Perjanjian Baru tidak banyak berbicara tentang persembahan di atas. Hal yang utama dan ditekankan, persembahan tidak lagi sebagai penghapus dosa. Darah hewan yang dipercikkan tidak lagi menjadi simbol, sebab "persembahan" kita adalah tubuh Yesus Kristus yang tersalib, satu kali dan untuk selama-lamanya. Apabila itu kita imani, Dia adalah Penebus, Tuhan dan Juruselamat, maka kita layak menjadi anak-anak-Nya dan menerima semua janji-Nya.
Persembahan sebagai rasa syukur menurut PB, bentuknya berupa kekudusan tubuh (Rm. 12:1; 1Kor 6:15, 19; Yak. 1:27b; 3:5-10), persembahan hati dan mulut (Ibr. 13:15; Mzm. 28:7; Ef 5:19-20), persembahan waktu dan tenaga (Yak. 1:27; Mat. 25:31-46), persembahan uang dan materi (1Kor. 16:1-2; 2Kor. 9:6-9). Terakhir, persembahan nyawa kita, dalam arti kerelaan berkorban dan tetap setia hingga akhir hayat (Yoh. 15:13; 1Yoh. 3:16).
Ketika memberi persembahan, ada empat prinsip. Pertama, “Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak akan menabur banyak juga” (2Kor. 9:6). Prinsip kedua, setia menyisihkan sesuai penghasilan (1Kor. 16:1-2). Tujuannya, membangun komitmen, ketaatan, tanggungjawab bagi gereja dan sesama, serta selalu hidup dalam pengucapan syukur.
Prinsip ketiga, yang memperoleh penghasilan besar maka memberi jumlah yang besar; dan yang memperoleh penghasilan kecil, memberi lebih kecil (Luk. 12:48b). Prinsip keempat, memberi dengan hati sukacita dan sukarela, bukan dengan sedih hati atau karena paksaan (2Kor. 9:7). Dasar memberi persembahan adalah iman (Ibr. 11:4; 10:6), rasa kasih dan tanggung jawab sosial dan imamat (Ul. 14:22-29; 2Kor. 8:13-14), dan tujuan persembahan sebagai batu hidup untuk pembangunan rumah rohani dan imamat kudus (1Pet. 2:5).
Hal terakhir, ukuran persembahan yang baik dan hebat adalah, kita merasakan sakitnya saat memberi. Mari kita jadikan persembahan sebagai hal yang sulung dalam hidup kita dan ucapan syukur terbaik bagi-Nya serta berkat bagi sesama.
Selamat beribadah dan selamat melayani.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu II Prapaskah 16 Maret 2025Khotbah Minggu II Prapaskah 16 Maret 2025 YERUSALEM, ENGKAU...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu II Prapaskah 16 Maret 2025KHOTBAH (2) MINGGU II PRAPASKAH 16 Maret 2025 TERANG DAN...Read More...
-
Khotbah (3) Minggu II Prapaskah 16 Maret 2025KHOTBAH (3) MINGGU II PRAPASKAH 16 Maret 2025 KEKUATAN PERCAYA...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 30 guests and no members online