Friday, October 10, 2025

Kabar dari Bukit, Minggu 5 Oktober 2025

Kabar dari Bukit

 MENGUBAH CARA PANDANG (Mzm. 37:1-9)

 ”Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, tinggallah di tanah ini dan berlakulah setia” (Mzm. 37:2)

Ada banyak kejadian dalam kehidupan yang membuat hati kita tidak nyaman, terganggu, timbul kesal hingga rasa marah; dari orang yang menyalib antrian hingga melihat ketidakadilan dalam peradilan kita. Apalagi kenyataan hidup, kita tidak selalu dapat mengendalikan situasi. Sementara inti buah kehidupan adalah memperoleh kebahagiaan, dunia dan kekekalan. Maka daripada frustasi, jalan terbaik adalah mengubah sudut pandang kita.

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu yang berbahagia ini adalah Mzm. 37:1-9; sebuah pengajaran, menekankan kebahagiaan orang fasik semu. “Mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau” (ay. 2).

 

Oleh karena itu ketika melihat ada orang berbuat curang, tipu daya, jahat - meski mereka kelihatan berhasil, kita diajar meresponnya dengan bijak.

Pertama, jangan geram apalagi irihati (ay. 1). Untuk memahaminya, nasihat jitu orang bijak berkata, lihatlah dari sudut pandang mereka. Mungkin ada alasan yang kita tidak tahu. Memahami orang lain, caranya tidak melihat sesuatu sebagaimana adanya, tetapi melihat sesuatu sebagaimana adanya kita. Tempatkan diri kita pada posisinya, maka sudut pandangnya akan berbeda.

 

Kedua, jangan sampai terpengaruh. Kita boleh kecewa, kesal, tapi jangan panas hati. Bahayanya, ini mendorong emosi dan amarah berupa mengutuk atau menyumpah, memukul dan membalasnya. Semuanya membawa kepada kejahatan dan dosa (ay. 8). Bahkan, memelihara kebencian dan sakit hati, tidak akan mempengaruhi orang lain, malah merusak diri sendiri. Irihati membusukkan tulang (Ams. 14.30).

 

Ketiga, percayalah kepada TUHAN..., tinggallah.... dan berlakulah setia..., serahkan jalanmu kepada-Nya (ay. 3, 5). Tuhan Mahaadil. Ada hukum alam sebab akibat, hukum tabur tuai (Gal. 6:7). Ini bukti kita beriman, percaya kuasa Allah yang mengendalikan semesta. Tidak seorang pun lepas dari hukum itu. Bila tidak di dunia ini, maka kelak di penghakiman.

 

Bagian ketiga ini juga menasihatkan, lakukanlah yang baik. Artinya, kita diajar agar tidak berkawan dengan orang-orang jahat dan suka curang. Jangan sampai pergaulan mempengaruhi. Kendali ada pada diri kita. Seperti menonton film, bagi saya misalnya, jika kisahnya horror dan tentang penganiayaan anak, saya langsung ganti saluran. Tidak perlu saya melihatnya, sebab tahu itu akan merusak pikiran dan membuat tidak bahagia. Jangan coba-coba yang tidak perlu dan tidak berguna. Perbedaan antara gunung dan bukit kecil, hanyalah sudut pandang.

 

Keempat, berdiam dirilah di hadapan Tuhan dan nantikanlah Dia (ay. 7). Semua ada waktunya. Bersukacitalah dalam Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu hasrat hatimu (ay. 4). Ia akan bertindak; Ia menerbitkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang (ay. 5-6). Ingat saja dengan mengubah cara pandang, maka kita akan melihat dunia dengan perspektif yang berbeda. Orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan akan mewarisi negeri ini (ay. 9).

 

Pengajarannya sederhana. Tapi tidak mudah. Untuk itu perlu berlatih, cara yang efektif untuk mengubah kebiasaan (buruk). Terapkan disiplin, kemauan dan bertekun agar perubahan yang diinginkan berhasil. Mudah tidaknya mengubah cara pandang yang sesuai Alkitab, semua bergantung kepada kita, bukan orang lain. Tentunya berdoalah, agar Roh Kudus terus yang menuntun.

Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

 

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 34 guests and no members online

Statistik Pengunjung

12878920
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
2376
3598
27304
0
44878
152208
12878920

IP Anda: 216.73.216.14
2025-10-10 13:16

Login Form