Friday, October 03, 2025

Khotbah (3) Minggu XVII Setelah Pentakosta - 5 Oktober 2025

Khotbah Minggu 5 Oktober 2025 - Minggu XVII Setelah Pentakosta (Opsi 3)

 

 BERPEGANG TEGUH (2Tim. 1:1-14)

 

 Namun ‘ku tahu yang kupercaya; dan aku yakin ‘kan kuasa-Nya; Ia menjaga yang kutaruhkan, hingga hari-Nya kelak (Reff. KJ. 387)

 

 

Firman Tuhan bagi kita pada Minggu XVII setelah Pentakosta ini diambil dari 2Tim. 1:1-14. Nas ini adalah renungan tentang keyakinan teguh yang mesti dimiliki oleh setiap pengikut Kristus. Keyakinan itu akan terpelihara dan tidak tergoyahkan bila kita memahami pondasinya dengan kuat. Pondasi pertama, mengetahui Allah adalah kasih dan kasih karunia diberikan kepada yang mau menerima dan mengikuti-Nya (ayat 1, 9-10). Pondasi kedua, menerima dan meyakini hal yang diberikan-Nya saat ini merupakan panggilan tugas dari Tuhan bagi kita (ayat 11), sepanjang yang kita lakukan dan raih tidak melanggar perintah-Nya. Setiap pekerjaan, apapun, memiliki kadar pelayanan yang sama bila diimani dan dilakukan untuk kemuliaan nama Tuhan.

 

 

 

Keyakinan tersebut diperkuat dengan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, yakni Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban (ayat 7). Pada setiap tempat, waktu dan lintasan kehidupan, tantangan pasti ada; bahkan rasa sakit dan derita dapat muncul seperti yang dialami Rasul Paulus (ayat 12). Tetapi Allah tidak membiarkan kita sendiri. Roh Kudus hidup menguatkan, untuk melampaui semuanya dengan berpegang pada yang telah dikaruniakan kepada kita (ayat 13).

 

 

 

Oleh karena itu firman-Nya mengatakan, tetaplah menjadi saksi, jangan malu atau takut. Ikutlah terus. Kita bahkan perlu merasa bangga tentang kesaksian hidup para rasul dan juga para bapa-bapa gereja. Rasul Paulus menulis surat ini dari penjara, dan dianggap sebagai surat terakhirnya, hingga kematian martirnya. Kekristenan memiliki kekuatan sejarah yang panjang dan terbuka melalui penderitaan ratusan tahun dalam semangat para rasul yang tidak terperikan, dan semua akhirnya berbuah kemenangan.

 

 

 

Hal lain yang ditekankan firman-Nya minggu ini, yakni keyakinan iman juga dapat tumbuh dari benih-benih para orangtua atau kakek nenek kita. Rasul Paulus mengingatkan iman yang tulus dimiliki Timotius, itu datang dari iman yang pertama-tama hidup di dalam neneknya Lois dan di dalam ibunya, Eunike (ayat 5). Oleh karena itu, kita sebagai orang tua perlu menyadari hal ini, dengan menjaga dan menumbuhkan keyakinan iman tersebut dalam diri kita, agar anak cucu kita memiliki iman yang kuat juga kepada Kristus, harta kita yang terindah (ayat 14).

 

 

 

Melalui nas ini kita diajar, Timotius pelayan muda di Efesus, yang sering mencucurkan airmata dalam memimpin jemaat (ayat 4), telah dikuatkan dengan firman-Nya melalui Rasul Paulus (ayat 6-8). Kita pun, yang saat ini sudah menjadi pengikut Kristus, hendaknya dikuatkan dan melihat panggilan Kristus dalam hidup kita di segala bidang kita ditempatkan. Mari tunjukkan kualitas iman kita yang sejati, rela berkorban, dan jangan menjadi hamba yang tidak berguna. "Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita" (ayat 14). Alangkah indahnya, karena “ku tahu yang kupercaya; dan aku yakin ‘kan kuasa-Nya.”

 

Selamat beribadah dan selamat melayani.

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

 

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

 

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 63 guests and no members online

Statistik Pengunjung

12843357
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
1505
3504
20873
12789164
9315
152208
12843357

IP Anda: 216.73.216.183
2025-10-03 07:02

Login Form