Kabar dari Bukit, Minggu 28 September 2025
Kabar dari Bukit
RASA TENTERAM YANG SEMU (Am. 6:1-7)
”Sungguh celaka orang yang merasa aman di Sion, orang yang merasa aman di gunung Samaria” (Am. 6:1a TB2)
Kita baru saja melihat dampak perbuatan beberapa anggota DPR yang berjoget-joget pada rapat resmi; ditambah lagi dengan ucapan-ucapan terbuka mereka yang menyakitkan hati rakyat. Apalagi di tengah kesulitan dan kemandekan ekonomi yang terjadi, anggota DPR malah mendapat tambahan tunjangan Rp. 50 juta per bulan untuk biaya tempat tinggal, memiliki hak istimewa. Masyarakat pun kecewa, marah, turun ke jalan. Adanya casus belli atau pemicu meninggalnya seorang pengojek dilindas kenderaan taktis polisi, amukan massa tidak terhindarkan. Dalam teori, kumpulan massa itu seperti sapi yang mudah diarahkan. Maka terjadilah penjarahan beberapa rumah anggota DPR termasuk Menkeu serta pembakaran fasilitas publik dan kantor pemerintahan. Tragedi berulang kembali dalam perjalanan bangsa kita; kemunduran dan berbiaya mahal.
Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu yang berbahagia ini adalah Amos 6:1-7; yakni peringatan nabi Amos terhadap para penguasa Israel saat itu yang sedang mengalami kemajuan dan kemakmuran ekonomi. Mereka merasa memiliki hak istimewa di atas bangsa-bangsa lain (ay. 2-3). Pejabat hidup berlimpah dan mempertontonkannya dengan kesombongan, sementara di tengah masyarakat terjadi penindasan, kemerosotan moral, ketidakadilan sosial, kemiskinan dan kesulitan hidup. Simbol Sion Yerusalem dan Samaria (Israel Utara) adalah rasa aman tenteram yang palsu (ay. 1).
Semua itu terjadi karena para pejabat telah melupakan Allah sebagai sumber berkat. Mereka lebih fokus kepada dirinya dan keluarga, menikmati kenikmatan duniawi, kesenangan diri. Hidup terlena, berfoya. Allah menegur: “Celakalah kamu yang berbaring di atas ranjang yang mewah-mewah dan berpesta dengan daging sapi dan domba yang muda! Kamu senang menggubah nyanyian..., dan kamu memainkan lagu-lagu itu dengan kecapi. Kamu minum anggur dari gelas yang diisi penuh, dan kamu memakai minyak wangi yang terbaik, tapi kamu tidak bersedih hati atas kehancuran Israel” (ay. 4-6).
Nabi Amos mengingatkan jangan berpikiran “bahwa hari malapetaka masih jauh.... perbuatanmu hanya mempercepat tibanya hari kekejaman itu” (ay. 3). “Karena itu kamulah yang pertama-tama akan diangkut ke pembuangan. Pesta-pesta dan perjamuan-perjamuanmu akan berakhir” (ay. 7).
Ada empat pelajaran penting dari firman-Nya minggu ini. Pertama, berkat-berkat duniawi yang kita terima adalah baik. Timbul rasa aman juga wajar. Namun ketika kita tidak lagi mengakui Allah sebagai sumber berkat dan hidup, maka itu menjadi dosa. Ini sikap congkak yang mengandalkan kehebatan diri dan merasa kuat (ay. 13).
Kedua, tetaplah rendah hati, pengakuan semua berkat adalah dari Tuhan. Itu adalah anugerah-Nya: kita diberi hidup sehat, kemampuan dan kesempatan, keluarga mendukung, lingkungan yang membuat hidup bisa berlimpah. Respon kita justru bersyukur dan tetap sederhana. Tidak ada gunanya pamer, Tuhan bisa mencabutnya sekejap.
Ketiga, hidup bersyukur mesti diisi dengan berbagi dan peduli sesama; sesuai kemampuan. Ada parameter seperti persepuluhan meski tidak mutlak, bisa kurang atau lebih sesuai kerelaan, bukan dengan berat hati. Ingatlah hukum tabur tuai. Hidup orang percaya dasarnya adalah kasih dan menjadi berkat berdampak bagi sesama.
Terakhir, hidup di dunia sangat singkat dibanding dengan kekekalan. Rasa aman dengan berkat duniawi apalagi dengan pamer dan kesombongan hanyalah sementara. Keselamatan kekal dan sejati hanya ada pada Yesus Kristus yang telah menebus dosa kita dan memberi hidup kekal. Tetaplah bergantung dan menjadikan-Nya sebagai pusat hidup.
Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.
Berita Terbaru
Khotbah
-
Khotbah Minggu XVII Setelah Pentakosta - 5 Oktober 2025Khotbah Minggu 5 Oktober 2025 - Minggu XVII Setelah Pentakosta HAMBA-HAMBA...Read More...
-
Khotbah (2) Minggu XVII Setelah Pentakosta - 5 Oktober 2025Khotbah Minggu 5 Oktober 2025 - Minggu XVII Setelah Pentakosta (Opsi...Read More...
-
Khotbah (3) Minggu XVII Setelah Pentakosta - 5 Oktober 2025Khotbah Minggu 5 Oktober 2025 - Minggu XVII Setelah Pentakosta (Opsi...Read More...
- 1
- 2
- 3
- 4
Renungan
-
Khotbah Utube Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1Membalas Kebaikan Tuhan Bagian 1 Khotbah di RPK https://www.youtube.com/watch?v=WDjALZ3h3Wg Radio...Read More...
-
Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2015 Badan Pengurus Sinode Gereja Kristen...Read More...
-
Khotbah Minggu 19 Oktober 2014Khotbah Minggu 19 Oktober 2014 Minggu XIX Setelah Pentakosta INJIL...Read More...
- 1
Pengunjung Online
We have 63 guests and no members online