Monday, September 08, 2025

Khotbah (3) Minggu XIV Setelah Pentakosta - 14 September 2025

Khotbah Minggu 14 September 2025

 

Minggu XIV Setelah Pentakosta (Opsi 3)

 

ANUGERAH DAN KESAKSIAN (1Tim. 1:12-17)

 

"Meski tak layak diriku, tetapi kar'na darahMu, dan kar'na kau memanggilku, 'ku datang, Yesus, padaMu; Sebagaimana adanya jiwaku sungguh bercela, darahMu-lah pembasuhnya; 'ku datang, Tuhan, padaMu" (KJ. 27:1-2).

 

 

            Firman Tuhan bagi kita pada Minggu XV setelah Pentakosta ini diambil dari 1Tim. 1:12-17. Nas ini tentang pengakuan Rasul Paulus atas kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Ia menyadari sebenarnya tidak layak memperoleh anugerah yang sedemikian besar, sebab masa lalunya kelam, penuh dengan dosa dan kebencian. Ia menghujat Allah, dan menganiaya jemaat dengan ganas (ayat 13; Kis. 8:1-3; 9:1-2). Tetapi ternyata ia merasakan Allah telah mengasihaninya, dan menguatkannya, menganggapnya setia, dan memberinya kepercayaan untuk masuk dalam pelayanan (ayat 12).

 

 

 

            Ia bersyukur atas semua itu. Kasih karunia Tuhan sungguh berlimpah. Anugerah melahirkan rasa syukur. Gratia membuahkan Gratude. Paulus semakin meyakini bahwa “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa." Dan, semua dilakukan Yesus dengan kesabaran-Nya, dengan tujuan agar orang yang merasa paling berdosa sekali pun, tidak akan berputus asa meminta belas kasihan Allah. Mereka yang percaya dan taat pasti menerima hidup kekal dan bukan hukuman kekal.

 

 

 

            Hidup jangan sekedar dijalani tetapi juga harus diisi. Hidup bukan hanya menikmati anugerah keselamatan Allah melalui penebusan Tuhan Yesus, tetapi juga meresponnya dengan membagi hidup kita dalam pelayanan. Kita mesti ikut bertanggungjawab. Janganlah anugerah keselamatan diterima dengan sukacita, tetapi hubungan dan tanggungjawab terhadap Allah dihindari. Kebaikan Tuhan yang tidak layak bagi kita, mesti menjadi dasar penguatan iman dan berbuah dalam pelayanan kasih di dalam Yesus Kristus (ayat 14).

 

 

 

            Kesadaran keberdosaan membawa kita kepada kerendahan hati. Rasul Paulus mengakuinya, dan menyebut dirinya "yang paling berdosa." Adanya pertobatan membuka kesadaran bahwa Allah itu baik. Jangan hati kita menjadi tumpul, tidak peka, dan merasa biasa-biasa saja.  Perjalanan hidup yang diwarnai hidup baru akan menghasilkan rasa syukur dan ingin terus melekat dengan Allah (2Kor. 4:1). Mungkin kadang-kadang kita dibiarkan jatuh bahkan sangat dalam, tetapi di baliknya pasti ada rencana Allah, termasuk pengampunan dan pembentukan sebagai manusia baru.

 

 

 

            Pesan terakhir nas ini, agar kita menempatkan Allah sebagai Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Selalu ada rasa rindu untuk dipakai-Nya, dan percaya Allah menempatkan dan memampukan setiap orang untuk melakukan pelayanan (Kis. 26:16-17). Melalui pelayanan, kita menjadi berkat bagi sesama. Pelayanan membuat kita semakin bersyukur tentang kebaikan dan kebesaran Allah. Sudahkah yang terbaik kita berikan? Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi-Nya.

 

 

Selamat beribadah dan selamat melayani.

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

 

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

 

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 209 guests and no members online

Statistik Pengunjung

005453
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
5453
4953
10406
0
40631
143416
5453

IP Anda: 216.73.216.191
2025-09-08 21:59

Login Form