Monday, July 14, 2025

Kabar dari Bukit, Minggu 13 Juli 2025

Kabar dari Bukit

 KITA SENANG, ALLAH BERGEMBIRA (Ul. 30:9-14)

 ”Tuhan, Allahmu, akan melimpahi kamu dengan kebaikan dalam segala upaya tanganmu, buah kandunganmu, hasil ternakmu dan hasil tanahmu. Sebab Tuhan akan bergembira kembali karena kamu dalam kesejahteraanmu, seperti Ia bergembira karena nenek moyangmu dulu” (Ul. 30:9, TB2)

Salah satu keistimewaan doktrin Kekristenan adalah keindahan mendefinisikan hubungan keintiman kita orang percaya dengan Allah sebagai Pribadi; Bapa kita dalam Roh yang memiliki perasaan, pikiran, kehendak, kasih, dan mau berelasi. Panggilan Bapa sudah ada sejak PL (Mzm. 89:26; Yes. 63:16), kemudian diperluas dan dipopulerkan oleh Yesus sesuai khotbah-Nya di bukit, "Bapa kami yang di sorga" (Mat. 6:9; lihat juga Mat. 5:16, 6:14-15, 26, 32; 7:11, 21; Mrk. 11:25-26 dan Rm. 8:15, "Ya Abba, ya Bapa").

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu yang berbahagia ini adalah Ulangan 30:9-14; bagian penutup kitab tulisan Musa tentang janji Allah memberkati umat-Nya berlimpah-limpah dalam segala bidang kehidupan (lihat ayat pembuka), dan Allah dengan senang hati melakukannya (ay. 9).

 

Namun untuk itu Allah meminta agar umat mendengarkan suara-Nya, berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya. Hal ini juga diuraikan pada ayat 1-8 yang judul perikopnya: Pemulihan setelah pertobatan. Pesannya lebih tegas lagi pada nas berikutnya, pilihannya: Kehidupan atau kematian.

 

Hubungan Bapa dengan kita anak-anak-Nya memang diminta sempurna. Pada khotbah di bukit sebelumnya dikatakan: "Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna" (Mat. 5:48).

 

Dalam pikiran kita, tentu ini sesuatu yang berat. Tetapi jalan telah disiapkan Allah. "Sesungguhnya perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini tidak terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh. Bukan di langit tempatnya sehingga kamu berkata: Siapa yang akan naik ke langit untuk mengambilnya.... Juga bukan di seberang laut tempatnya sehingga kamu berkata: Siapa yang menyeberang laut untuk mengambilnya bagi kita... supaya kita melakukannya? Tetapi, firman itu sangat dekat padamu, di dalam mulutmu dan   hatimu, untuk dilakukan" (ay. 11-14).

 

Sangat jelas petunjuknya, semua dimulai dengan mencintai firman-Nya, dekat di mulut dan hati (ay. 14). Ada kesadaran dan ketaatan bahwa rajin membaca dan merenungkan firman-Nya sesuatu yang mandatori, wajib! Bagaimana kita dapat taat bila kita tidak memahami aturan? Bagaimana kita berkenan dan lolos dari hukuman Tuhan, jika kita tidak tahu kehendak-Nya?

 

Pertobatan memang sesuatu yang gampang-gampang susah; tidak bisa dilakukan dengan setengah hati. Tetapi seperti nas minggu ini sampaikan, perlu "berbalik kepada Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu” (ay. 10).

 

Pertobatan tidaklah seperti membalik tangan. Ada kesungguhan, proses dan progres agar semakin sempurna. Dan bisa dilihat dengan beberapa ukuran, yakni:

 

1. Ada pengakuan dosa dan penyesalan yang jujur dan tulus kepada Allah dan orang lain yang terlibat;

 

2. Siap bertanggung jawab atas kesalahan yang telah diperbuat;

 

3. Berupaya memperbaiki kerusakan dosa yang telah terjadi, berbalik mengikuti jalan yang benar;

 

4. Ada perubahan perilaku yang konkrit dan konsisten dalam keseharian;

 

Kunci keberhasilannya: jika kita katakan tidak bisa, maka pasti tidak bisa!; tetapi jika kita katakan bisa, maka Tuhan akan menolong kita meski harus jatuh bangun. Kita akhirnya senang dan Allah pun bergembira. Percayalah.

Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

Tuhan Yesus memberkati, amin.

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.

 

 

Khotbah

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4

Renungan

Pengunjung Online

We have 16 guests and no members online

Statistik Pengunjung

12456202
Hari Ini
Kemarin
Minggu Ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Keseluruhan
3590
0
3590
0
68534
0
12456202

IP Anda: 216.73.216.161
2025-07-14 13:44

Login Form