Kabar dari Bukit, Minggu 23 November 2025

Kabar dari Bukit

 

 RAJA YANG MENYELAMATKAN (Luk. 23:33-43)

 

 "Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah" (Luk. 23:41)

 

 

 

Ada beberapa raja era masa kini yang kita kenal dan cukup populer. Raja Thailand, misalnya, adalah raja terkaya di dunia. Raja/Sultan Brunei memiliki 7.000 lebih mobil mewah dan mungkin kita bertanya di hati, bagaimana memilihnya saat ingin memakai. Raja-raja di Afrika masih ada yang memiliki istri banyak; bahkan masih ada yang dianggap kejam dan otoriter, seperti di negara Eswatini. Tetapi ada juga raja yang berupa simbol menjaga tradisi, seperti Inggris, Belanda, Jepang, dan lainnya. Raja-raja ini memiliki wilayah tertentu dan kekuasaannya hanya terbatas.

 

 

 

Minggu ini adalah Minggu Kristus Raja, minggu terakhir pada kalender gereja. Minggu depan kita memulai lagi dengan masa adven. Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu ini adalah Luk. 23:33-43. Judul perikopnya: Yesus disalibkan; kisah penyaliban Yesus yang ditulis di semua surat Injil (Mat. 27:33-44; Mrk. 15:22-32; Yoh. 19:17-24). Pada nas ini diperlihatkan Yesus mengalami hal yang sangat menyakitkan - selain didera, yakni dicemoh para prajurit dengan mengatakan: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!” (Ay. 37). Tetapi bagi kita orang percaya, Yesus adalah Raja, yang memberikan panduan dalam menjalani hidup ini yakni Alkitab. Yesus adalah Raja jika Dia yang memerintah dan berkuasa dalam hidup kita. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yoh. 14:15).

 

 

 

Yesus sebagai Raja memang berbeda dengan raja-raja yang kita kenal di dunia ini. Dia adalah “Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan.” Selain Dia Raja satu-satunya di dunia ini yang lahir tidak dari benih laki-laki dan melakukan mukjizat terbanyak, ada hal lain yang kita dapat pelajari dari nas minggu ini. Pertama, Dia adalah Raja yang penuh kasih dan pengampunan. Meski dicerca dan diperolok-olok, Yesus dengan penuh kasih berkata kepada Bapa di sorga: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (ay. 34). Oleh karena itu bagi kita pun, yang kadang terjatuh ke dalam dosa akibat iblis, dunia atau kedagingan, pintu pengampunan selalu terbuka.

 

 

 

Kedua, Kristus adalah Raja bukan hanya di dunia ini melainkan juga di sorga. Namun Dia Raja bukan pada kerajaan fisik tetapi rohani. Dengan percaya maka kita memiliki identitas warga kerajaan sorgawi (Flp. 3:20). Kerajaan Kristus tidak terbatas pada wilayah atau suku bangsa, melainkan seluruh dunia dan alam semesta. Dia adalah Raja yang mati tersalib demi menyelamatkan kita orang berdosa yang percaya dan setia. Dia siap memberkati kita sepanjang kita mau menjadi berkat.

 

 

 

Ketiga, Yesus sebagai Raja berdaulat membuka pintu sorga bagi orang yang bertobat dan berkenan kepada-Nya. Kita ikut masuk ke dalam kekekalan bukan karena perbuatan baik, melainkan hanya oleh iman dan anugerah-Nya (Ef. 2:8-9). Ini diperlihatkan saat satu penjahat di sebelahnya berkata, "Ingatlah aku...", lantas sorga terbuka baginya dengan Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (ay. 43).

 

 

 

Terakhir, penawaran keselamatan dari Kristus Raja, kini tergantung kepada kita. Ada dua tipikal manusia seperti penjahat dalam nas ini yang meresponnya. Yang pertama bersikap menolak, merendahkan dan menghina; penjahat kedua menyadari dosanya lantas merendahkan dirinya dan memohon belas kasihan. Maka kita pun hendaklah seperti dia, menyadari ketidakmampuan kita dalam melawan iblis dan keinginan dunia serta mengaku: Yesus adalah Rajaku yang dapat melepaskanku dari belenggu dosa.

 

Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

 

Tuhan Yesus memberkati, amin.

 

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.