Kabar dari Bukit, Minggu 1 Juni 2025

Kabar dari Bukit

 

 NASIB AKHIR MANUSIA (Why. 22: 12-14, 16-17, 20-21)

 

 “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya” (Why. 22:12 TB2)

 

 

 

Setiap dosa akan mendapat hukuman dari Tuhan (Rm. 6:23). Agama lain dan pandangan filosofis secara umum juga meyakininya; setiap tindakan buruk pasti punya konsekuensi. Bedanya, doktrin kekristenan tidak langsung memperhitungkan perbuatan baik sebagai dasar mengurangi hukuman. Banyak hal yang menjadi pertimbangan Allah dalam menetapkan “keadilan” saat seseorang menghadapi pengadilan Tahta Kristus. Kekristenan lebih mempertimbangkan pemberian anugerah yang merupakan hak mutlak Allah (Ef. 2:8-9).

 

 

 

Firman Tuhan bagi kita di hari Minggu yang berbahagia ini adalah Why. 22: 12-14, 16-17, 20-21. Tema nas terakhir Alkitab ini yakni pesan Tuhan Yesus akan segera datang (kembali), dan kita orang percaya diminta berharap dan berseru agar Ia segera datang: "Ya, Aku datang segera. Amin. Datanglah, Tuhan Yesus!” (ay. 20). Oleh karenanya dalam liturgi gereja kadang kita mengumandangkan Maranatha, Hosiana, selain Haleluya!

 

 

 

Dunia ini pasti berakhir, yang dapat dimengerti dari dua sudut pandang. Pertama, keseluruhan umat manusia, yakni "kiamat" besar. Bumi baru dan langit baru (Why. 21:1) akan hadir, meski bukan berarti pengertian planet kediaman baru, melainkan sebuah tatanan baru. Kekristenan mengimani Kristus akan memerintah sebagai Raja, Yang Pertama dan Yang Terkemudian (ay. 13). Pengertian ini juga sudah berlaku saat ini, ketika kita menjadikan Kristus sebagai Raja dalam hidup. Bagi kita yang sudah menjalaninya, kerajaan sorga telah dialami. "Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (Rm. 14:17).

 

 

 

Pengertian kedua, akhir dunia seseorang, tatkala ajalnya tiba. Ini "kiamat" kecil. Meski tubuh kembali menjadi debu tanah (Kej. 3:19), roh manusia hidup dan kembali ke Pencipta. Alkitab berkata, "Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah" (Rm. 14:12). Inilah pembalasan yang disebut ayat 12, dapat bersifat negatif yakni hukuman, dan bersifat positip yakni upah. "Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman (Rm. 2:6b-8). Dan hukuman bukanlah pelampiasan murka Allah, melainkan menegakkan keadilan demi melindungi ciptaan dan kasih-Nya kepada yang setia.

 

 

 

Nas minggu ini mengingatkan agar setiap orang bertobat, membasuh jubahnya. Yang melakukannya akan memperoleh hak atas pohon kehidupan dan masuk lewat pintu gerbang (ay. 14). Namun bagi yang tidak mau bertobat, yakni "anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar," tidak memperoleh upah mahkota kehidupan (ay. 15; bdk. Yak. 1:12; Why. 2:10). Setiap pengikut Kristus mesti memberitakan hal ini, mengajak setiap orang bertobat, dan berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, .... hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!" (ay. 17).

 

 

 

Kini pilihan nasib akhir ada pada kita sendiri. Sia-sia menunggu akhir zaman; hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam (1Tes. 5:2; Mat. 24:42-44). Jangan menjadi gadis yang bodoh melainkan gadis bijaksana yang menyalakan pelita dan membawa minyak dalam buli-buli mereka (Mat. 25:1-13). Siapa bertelinga,  hendaklah ia mendengar (Mat. 11:15).

 

 

 

Selamat hari Minggu dan selamat beribadah.

 

 

 

Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin (ay. 21).

 

Pdt. (Em.) Ir. Ramles Manampang Silalahi, D.Min.